Jumat, 03 Desember 2010

Ada Apa dengan Matematika?


“Ada Apa dengan Matematika?” merupakan judul yang menarik bagi saya sebagai penulis artikel ini. Mengapa demikian? Karena menurut saya, judul ini dapat menggambarkan sebuah realita yang sudah lama terjadi hampir di seluruh Negara yang ada di dunia. Realita yang dimaksud adalah kebanyakan dari orang yang pernah “bersentuhan” dengan matematika, menganggap matematika sebagai sesuatu yang “menyeramkan”. Mungkin anggapan itu bisa benar atau bisa juga salah.
    Matematika dilahirkan untuk memudahkan manusia dalam memvisualisasikan idenya tetapi mengapa kebanyakan dari kita justru membencinya bahkan kalau memungkinkan kita menginginkan matematika tidak beririsan dengan kehidupan kita. Matematika merupakan bahasa simbol yang digunakan untuk melatih pola berpikir. Disadari atau tidak, hal tersebut jelas sangat berguna bagi kehidupan manusia. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah  apa “penyebab utama” kebanyakan orang menganggap matematika sebagai sesuatu yang “menyeramkan”?
    Salah satu “penyebab utama” adalah cara menyajikan matematika itu sendiri. Jika seorang guru di sekolah menyajikan matematika sesuai dengan pengalaman belajar yang telah diperolehnya, maka siswa hamper bisa dipastikan akan menganggap matematika yang disajikan oleh gurunya tersebut “menyeramkan”. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Jawabannya adalah karena terdapat kesenjangan pengalaman belajar yang dimiliki guru dengan pengalaman belajar yang dimiliki siswa. Kesenjangan pengalaman belajar tersebut lah yang dapat “mematikan” (lebai kayaknya...hehe) minat dan motivasi siswa untuk mempelajari matematika, yang pada akhirnya timbul lah anggapan bahwa matematika “menyeramkan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar